BATULICIN (Lacakkalimantansiber) - Internasional Kite Festival atau festival layangan kembali diadakan oleh disbudporpar di Kabupaten Tanah Bumbu, tepatnya di Pantai Pagatan.
Event ini diselenggarakan dari tanggal 20 sampai 25 Agustus. Dihadiri langsung 12 pelayang dari mancanegara diantaranya Amerika Serikat, Polandia, China, Singapura, Malaysia, India, Thailand, Jepang, Francis, Swedia, Belgia, dan Negara Indonesia sendiri. Tidak hanya itu, pelayang dari berbagai kota besar di Indonesia dan beberapa pelayang dari seluruh kabupaten di Kalimantan Selatan pun juga turut ramaikan Internasional Kite Festival ini.
Tanah Bumbu Internasional Kite Festival diselenggarakan tidak luput dari peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia untuk diadakannya pesta rakyat.
" Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 79, diadakan pesta rakyat yang juga bertepatan dengan event agenda Disbudporpar yaitu festival layangan internasional yang di hadiri 12 negara. Dengan hadirnya mereka bisa mengangkat destinasi wisata di pantai Pagatan, " ujar Kepala Disbudporpar H. Samsudin setelah di wawancarai Lacakkalimantansiber. Sabtu (24/08/2024).
Pihaknya berharap, dalam festival yang diikuti beberapa negara dari belahan Eropa, tentunya bakal terdengar sampai ke belahan Eropa sana tentang destinasi wisata di daerah ini .
" Dipastikan setelah mereka pulang dari sini akan bercerita bahwa Tanah Bumbu punya daya tarik wisata yang cukup menarik. Para pelayang itu sudah cek di peta tentang Tanah Bumbu, ternyata begitu melihat langsung, mereka pun mengakui bahwa wisata kita tidak kalah dengan pulau Bali," ucap H. Samsudin.
Selama festival berlangsung, warga lokal sangat antusias menyambut event tersebut. Pengunjung hampir setiap harinya memadati pantai Pagatan untuk melihat langsung beragam macam bentuk layangan yang berterbangan di pantai Pagatan.
Bentuk layangan yang dibawa oleh pelayang mancanegara maupun lokal tidak seperti layang-layang tradisional pada umumnya. Besar dan unik seperti bentuk ikan, hewan darat maupun laut lainnya, tokoh kartun, bahkan layangan berbentuk tulisan we love Tanah Bumbu juga terlihat di langit pantai Pagatan.
" Ternyata layang-layang itu unik, berbagai macam bentuk bisa terbang. Mereka sudah sangat profesional untuk mengolah layangan cukup dengan menggunakan perasaan," jelas H. Samsudin.
Maka dari itu, lanjut H. Samsudin, pihaknya mengadakan workshop untuk anak-anak disini diajarkan cara membuat dan melukis layang-layang.
" Kita ajarkan membuat layangan dan melukisnya kepada anak-anak peserta didik kita supaya layang-layang itu tidak punah di negara kita khususnya di Tanah Bumbu. Kita bangkitkan kembali dari pada permainan tradisional yang Indonesia miliki, " ujar nya.
Kemudian H. Samsudin menambahkan kalau pihaknya akan kembali mengadakan festival itu setiap tahunnya.
" InsyaAllah diadakan kembali ditahun berikutnya. Setelah hadir disini, para pelayang berjanji mau di undang kembali. Karena para pelayang luar negeri sangat senang bisa bercengkrama dengan warga lokal, bisa mencoba makanan khas daerah yang kami siapkan. Kita juga perkenalkan kerajinan tangan kepada mereka. Setelah itu mereka informasikan akan mendatangkan 20 - 30 negara," jelas nya.
H. Samsudin memohon doa dan sangat berterima kasih kepada masyarakat lokal sudah menyambut baik kedatangan para pelayang luar negeri.
" Kita memohon doa mudahan tahun depan akan lebih baik lagi persiapannya supaya para wisatawan bisa menikmati keindahan alam disini dan pulang dengan hati gembira dan senang." tutup nya. (alf)
Posting Komentar